Rangkuman Praktikum
Algoritma dan Struktur Data
Modul 1-6
Disusun Oleh :
Nama : Azizah Sophia Azzahra
NIM : 221080200151
Kelompok : 11
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Materi yang saya lampirkan merupakan hasil rangkuman dari materi Praktikum Algoritma dan Struktur Data satu semester ini dan menjadi salah satu syarat untuk memenuhi tugas Praktikum Algoritma dan Struktur Data. Saya merupakan Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dari Program Studi Informatika. Jika ingin lebih tahu tentang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bisa langsung mengakses link umsida.ac.id atau fst.umsida.ac.id
BAB III
MATERI MODUL
POKOK BAHASAN 1
STRUKTUR DATA, ARRAY, POINTER, DAN STRUKTUR
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh
mengenai konsep struktur data, array, pointer, dan struktur yang menjadi
pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari struktur data, di mana
konsep array, pointer, dan struktur digunakan untuk merepresentasikan sebuah
struktur data, diharapkan mahasiswa dapat :
a.
Mengetahui
konsep dasar struktur data.
b.
Memahami
konsep array, pointer, dan struktur.
PENYAJIAN
(TUTORIAL)
A. Konsep
Dasar Struktur Data
Struktur data adalah
sebuah bagian dari ilmu pemrograman dasar yang mempunyai karakteristik yang
terkait dengan sifat dan cara penyimpanan sekaligus penggunaan atau pengaksesan
data.
Struktur data bertujuan agar cara mempresentasikan data dalam membuat program dapat dilakukan secara efisien dalam pengolahan di memori dan pengelolahan penyimpanan dari program ke storage juga lebih muda dilakukan.
B. Konsep
Dasar Array
Array adalah kumpulan
elemen-elemen data. Kumpulan elemen
tersebut mempunyai susunan tertentu yang di teratur. Jumlah elemen terbatas,
dan semua elemen mempunyai tipe data yang sama. Jenis-jenis array :
Array Satu Dimensi
Struktur array satu dimensi dapat
dideklarasikan dengan bentuk
Umum berupa : tipe_var nama_var [ukuran];
Dengan ;
-
Tipe_var : untuk menyatakan jenis elemen array
(misalnya int, char, unsigned).
- Nama_var : untuk menyatakan nama variable yang di pakai.
- Ukuran : untuk menyatakan jumlah maksimal elemen array.
Contoh : float nilai_ujian [5];
Array
Dua Dimensi
Tipe data array dua dimensi bisa digunakan untuk
menyimpan mengolah maupun menampilkan suatu data dalam bentuk table atau
matriks. Untuk mendeklarasikan array agar dapat menyimpan data adalah :
Ripe_var nama_var [ukuran1][ukuran2];
Dimana
:
-
Ukuran1
menunjukkan jumlah/nomor baris.
-
Ukuran2 menunjukkan jumlah/nomor kolom.
Jumlah elemen yang dimiliki array dua dimensi dapat
ditentukan dari hasil
perkalian :
ukuran1 x ukuran2.
Seperti halnya pada array satu dimensi, data array dua
dimensi akan ditempatkan pada memori secara brurutan.
Array Multidimensi / Dimensi Banyak
Array berdimensi banyak atau mulidimensi terdiri dari
array yang tidak terbatas hanya dua dimensi saja. Bentuk umum pendeklarasian
array
multidimensi adalah : tipe_var nama_var
[ukuran1][ukuran2]…[ukuran];
contoh : int data_angka[3][6][6];
Yang merupakan array tiga dimensi
Mengakses Elemen Array:
Dalam Bahasa C++, data array akan disimpan dalam memory pada alokasi yang berurutan.
Elemen pertama biasanya mempunyai indeks bernilai 0.
Contoh :
Float nilai_tes[5];
Jika pada contoh di atas, variable nilai_tes mempunyai 5
elemen, maka elemen pertama mempunyai indeks sama dengan 0, elemen kedua
mempunyai indeks 1, dan seterusnya. Bentuk umum pengaksesan suatu elemen
variable array adalah :
Nama_var[indeks];
Gambar berikut memperlihatkan urutan komponen array
memori.
Untuk variable array nilai_tes :
Inisialisasi Array :
Array dapat diinisialisasikan secara langsung saat
pertama kali dideklarasikan (efisien
untuk array berdimensi sedikit).
Contoh : int x[2]={1,2};
Array dapat dideklarasikan terlebih dahulu, baru kemudian
diisi elemennya.
Contoh
:
Int
x[2];
X[0]=1;
X[1]=2;
C. Konsep
Dasar Pointer
Pointer adalah sebuah variable yang berisi lamat
variable yang lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk menunjuk ke suatu alamat
memori sehingga alamat dari suatu variable dapat diketahui dengan mudah.
Deklarasi pointer :
Operator pointer :
Operator ‘&’ : untuk mendapatkan alamat memori operand/ variabel.
pointer ‘*’ : untuk mengakses
nilai data operand/ variable pointer.
D. Konsep
Dasar Struktur
Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur biasa dipakai untuk mengelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi sebuah satu kesatuan. Contoh sebuah struktur adalah informasi data tanggal, yang berisi tanggal, bulan, dan tahun.
Mendeklarasikan
Struktur :
Contoh pendefinisian
tipe data
Struktur adalah : struct
Data_tanggal
{int
tanggal;
Masing-masing tipe
dari elemen struktur dapat berlainan. Adapun variable_struktur1 sampai dengan
variabel_struktur M menyatakan bahwa variable struktur yang dideklarasikan
bisa lebih dari satu jika ada lebih dari satu variable, antara variabel
struktur dipisahkan dengan tanda koma.
Mengakses Elemen
Struktur :
Elemen dari struktur
dapat diakses dengan menggunakan bentuk :
Variabel_struktur.nama_field
Antara
variabel_struktur dan nama_field dipisahkan dengan operator titik
(disebut operator
anggota struktur). Contoh berikut merupakan instruksi
Tgl_lahir.tang
Gal=30 int
Bulan;
Int tahun;
}
Yang mendefinisikan
tipe struktur Bernama data_tanggal, yang terdiri dari tiga buah elemen berupa
tanggal, bulan, dan tahun. Bentuk umum dalam mendefinisikan dan mendeklarasikan
struktur adalah :
Struct
nama_tipe_struktur
{
Tipe
Field1
; Tipe
Field2
; Tipe
Field3
;
}variabel_struktur1…. variabel_strukturM;
POKOK BAHASAN 2
LINKED LIST (SENARAI)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur data
senarai (list) yang pembahasannya meliputi definisi dan representasi list,
jenis-jenis list serta oerasi-operasi dasar pada list. Sehingga
setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
- Menjelaskan definisi dan representasi list.
- Mengetahui
jenis-jenis list.
- Memahami operasi-operasi pada list.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Linked
list adalah sejumlah
objek atau elemen yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga membentuk suatu
list. Sedangkan objek atau elemen itu sendiri adalah merupakan gabungan beberapa
data (variabel) yang dijadikan satu kelompok atau structure atau record yang dibentuk dengan perintah struct. Untuk menggabungkan objek satu
dengan lainnya, diperlukan paling tidak sebuah variabel yang bertipe pointer.
Syarat linked list adalah harus dapat diketahui alamat simpul pertama atau biasa dipakai variabel First/Start/Header. Struktur dasar
sebuah list seperti gambar berikut :
Gambar 2.1 List Tunggal
Istilah – istilah dalam linked
list :
-
Simpul
Simpul terdiri dari dua bagian
yaitu :
a. Bagian data
b. Bagian
pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya
-
First/Header
Variabel
First/Header berisi alamat (pointer)/ acuan (reference) yang menunjuk lokasi
simpul pertama linked list, digunakan
sebagai awal penelusuran linked list.
-
Nil/Null
Tidak
bernilai, digunakan untuk menyatakan tidak mengacu ke mana pun.
-
Simpul Terakhir (Last)
Simpul
terakhir linked list berari tidak menunjuk simpul berikutnya. Tidak terdapat
alamat disimpan di field pointer
(bagian kedua dari simpul). Nilai null atau nil disimpan di field pointer di simpul terakhir.
Jenis – jenis linked
list :
List kosong
List kosong hanya terdiri dari
sebuah petunjuk elemen yang berisi NULL (kosong), tidak memiliki satu buah
elemen pun sehingga hanya berupa penunjuk awal elemen berisi NULL.
List Tunggal
List tunggal
adalah list yang elemennya hanya menyimpan informasi elemen setelahnya (next), sehingga jalanya pengaksesan
list hanya dapat dilakukan secara maju. List tunggal terbagi menjadi tiga jenis
yaitu list tunggal dengan kepala (first),
list tunggal kepala (first) dan ekor (tail), serta list tunggal yang
berputar.
Gambar 2.2 List Tunggal dengan Kepala dan Ekor, List
Tunggal Berputar
List Ganda
List ganda
adalah sebuah list yang elemennya menyimpan informasi elemen sebelumnya dan
informasi elemen setelahnya, sehingga proses penelusuran list dapat dilakukan
secara maju dan mundur. List ganda terbagi menjadi tiga jenis yaitu list ganda dengan kepala (first), list ganda
dengan kepala (first) dan ekor (tail), serta list ganda yang berputar.
Gambar 2.3 List ganda dengan Kepala, List ganda dengan
Kepala dan Ekor
Operasi Dasar pada Linked List :
IsEmpty :
Fungsi ini menentukan apakah linked list kosong atau tidak.
Size :
operasi untuk mengirim jumlah elemen di linked list.
Create : operasi untuk penciptaan list baru yang kosong.
Insertfirst :
operasi penyisipan simpul sebagai simpul pertama.
Insertafter : operasi untuk penyisipan simpul setelah simpul
tertentu.
Insertlast :
operasi untuk penyisipan simpul sebagai simpul terakhir.
Insertbefore :
operasi untuk penyisipan simpul sebelum simpul tertentu.
Deletefirst :
operasi penghapusan simpul pertama.
Deleteafter : operasi penghapusan setelah simpul tertentu.
Deletelast : operasi penghapusan simpul terakhir.
POKOK BAHASAN 3
STACK (TUMPUKAN)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur
data tumpukan atau stack, di mana stack merupakan suatu kumpulan data yang
seolah-olah ada data yang diletakkan di atas data yang lain. Setelah
mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :
- Mengetahui dan memahami definisi stack.
- Memahami operasi-operasi dasar stack.
- Memahami representasi statis dan dinamis stack.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Stack adalah kumpulan elemen-elemen yang tersimpan dalam
suatu tumpukan. Aturan penyisipan dan penghapusan
elemennya tertentu :
-
Penyisipan selalu
dilakukan “di atas “ TOP
-
Penghapusan selalu
dilakukan pada TOP
Karena aturan penyisipan dan penghapusan semacam itu, TOP
adalah satu-satunya alamat tempat terjadi operasi, elemen yang ditambahkan
paling akhir akan menjadi elemen yang akan dihapus. Dikatakan
bahwa elemen Stack tersusun secara LIFO (Last
In First Out).
Seperti
halnya jika kita mempunyai sebuah tumpukan buku, agar tumpukan buku itu tidak
ambruk ketika kita mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus
diambil satu per satu dari tumpukan yang paling atas dari tumpukan.
Gambar 3.1
Ilustrasi Stack
Perhatikan
bahwa dengan definisi semacam ini, representasi tabel sangat tepat untuk
mewakili stack, karena operasi penambahan dan pengurangan hanya dilakukan
disalah satu ujung tabel.
Beberapa
contoh penggunaan stack adalah pemanggilan prosedur, perhitungan ekspresi
aritmatika, rekursifitas, backtracking, peganan interupsi, dan lain-lain. Karakteristik penting stack
sebagai berikut :
- Elemen stack yaitu item-item
data di elemen stack
- TOP (elemen puncak dari stack)
- Jumlah elemen pada stack
- Status/kondisi stack, yaitu :
-
Penuh
Bila elemen
di tumpukan mencapai kapasitas maksimum tumpukan. Pada kondisi ini, tidak
mungkin dilakukan penambahan ke tumpukan.Penambahan di elemen menyebabakan
kondisi kesalahan Overflow.
-
Bila tidak ada elemen tumpukan.
Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen tumpukan. Pengambilan elemen menyebabkan
kondisi kesalahan Underflow.
Stack memiliki operasi-operasi pokok sebagai berikut :
Push : Untuk menambahkan item pada tumpukan paling atas.
void Push (itemType x, Stack*S)
{
If(Full
(S))
Printf(“Stack
FULL”);
else
{
S->item[S->Count]=x;
++(S->count);
}
}
Pop :
Untuk mengambil item teratas.
int Pop (Stack S, itemType x)
{
if
(Empty (S))
Printf(“Stack
Kosong”);
else
{
-(S->Count);
x=s->item(s->Count);
}
}
Clear : Untuk mengosongkan stack.
void InitializeStack (Stack S)
{
S->Count=0;
}
IsEmpty : Untuk memerikasa apakah stack kosong.
int Empty (Stack *S)
{
return
(S->Count==0);
}
IsFull : Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh.
int Full (Stack S)
{
return(S->Count==MAXSTACK);
}
Representasi
stack :
-
Representasi statis
Stack dengan
representasi statis biasanya diinplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah
array memiliki tempat yang dialokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang
dimasukan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena
menggunakan array maka stack dengan representasi statis dalam mengalami kondisi
elemen penuh. Ilustrasi stack dengan representasi
statis dapat dilihat pada gambar 3.2 :
-
Representasi dinamis
Stack dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dialokasikan pada memori. Ilustrasi stack dengan representasi dinamis dapat dilihat pada gambar 3.3 :
Gambar 3.3 Representasi Stack Dinamis
Karena semua
operasi pada sebuah stack diawali dengan elemen yang paling atas maka jika
menggunakan representasi dinamis saat elemen ditambahkan akan menggunakan
penambahan elemen pada awal stack (addfirst)
dan saat pengambilan atau penghapusan elemen menggunakan penghapusan di
awal stack (delfirst).
POKOK BAHASAN 4
QUEUE (ANTRIAN)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan di bahas mengenai antrian
atau queue, di mana struktur data ini hamper sama dengan tumpukan atau stack
yang merupakan struktur data yang linier. Perbedaannya adalah pada operasi
penambahan dan pengurangan pada ujung yang berbeda. Setelah
mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui
dan memahami definisi antian.
b.
Memahami
operasi-operasi dasar pada antrian.
c. Memahami representasi statis dan dinamis pada antrian.
PENYAJIAN
(TUTORIAL)
Antrian adalah salah satu kumpulan data yang penambahan
elemennya hanya bisa dilakukan pada suatu ujung (disebut sisi belakang atau
REAR), dan penghapusan atau pengambilan elemen dilakukan lewat ujung yang lain
(disebut sisi depan atau FRONT). Prinsip yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO (First In First Out)
yaitu elemen yang pertama kali masuk akan keluar pertama kalinya.
Penggunaan antrian antara lain simulasi antrian di dunia
nyata (antrian pembelian tiket), sistem jaringan komputer (pemrosesan banyak
paket yang datang dari banyak koneksi pada suatu host, bridge, gateway),
dan lain-lain.
Gambar 4.1 Ilustrasi Antrian dengan 8 elemen
Karakteristik
penting antrian sebagai berikut:
a. Elemen
antrian yaitu item-item data terdapat dalam antrian.
b. Head/front
(elemen terdepan antrian).
c. Tail/rear
(elemen terakhir antrian).
d. Jumlah
antrian pada antrian (count).
e.
Status/kondisi
antrian, ada dua yaitu:
- Penuh
Bila elemen pada antrian mencapai kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi
ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke antrian. Penambahan di elemen
menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.
-Kosong
Bila tidak ada elemen antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Operasi-operasi pokok pada antrian diantaranya adalah:
1. Create
→ Membuat antrian baru.
NOEL(CREATE(Q)) = 0
FRONT(CREATE(Q))
= tidak terdefinisi
REAR(CREATE(Q))
= tidak terdefinisi
2. IsEmpety
→ Untuk memeriksa apakah Antrian sudah penuh atau belum.
ISEMPETY(Q) = True, jika
Q adalah queue kosong.
3. IsFull→ Mengecek
apakah Antrian sudah penuh atau belum.
ISFULL(Q) = True, jika Q
adalah queue penuh.
4.
Enqueue/Insert
→ menambahkan elemen ke dalam Antrian, penambahan elemen selalu ditambahkan di
elemen paling belakang.
REAR(INSERT(A,Q)) =A
ISEMPETY (INSERT(A,Q)) =
FALSE
Algoritma QINSERT :
a. IF
FRONT = 1 AND REAR = N, OR IF FRONT = REAR + 1, THEN OVERFLOW, RETUN
b. IF
FRONT := NULL, THEN
SET FRONT := 1 AND REAR
:= 1
ELSE IF REAR = N, THEN
SET REAR := 1
ELSE
SET REAR := REAR+1
c. SET
QUEUE[REAR] := ITEM
d. RETURN
1. Dequeue/Remove
→ untuk menghapus elemen terdepan/pertama dari Antrian
Algoritma QDELETE:
a. IF
FRONT := NULL, THEN UNDERFLOW, RETURN
b. SET
ITEM := QUEUE[FRONT]
c. [FIND
NEW VALUE OF FRONT]
IF FRONT = REAR, THEN
SET FRONT = REAR, THEN SET FRONT := NULL AND
REAR : NULL
ELSE IF FRONT = N, THEN
SET FRONT =1
ELSE
SET FRONT := FRONT+1
d. RETURN
Representasi queue :
· Representasi
statis
Queue
dengan representasi statis biasasnya diimplementasikan dengan menngunakan
array. Sebuah array memiliki tempat yang di alokasikan diawal sehingga sebuah
elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada
array. Karena menggunakan array maka queue dengan representasi statis dalam
mengalami kondisi elemen penuh. Ilustrasi queue dengan representasi statis
dapat dilihat pada gambar:
10 9 8
7 6 5
4 3 2
1 Indexs
Gambar 4.2 Representasi Queue Statis
· Representasi
dinamis
Queue dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan
menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen –elemen yang dialokasikan pada
memori. Ilustrasi queue representasi dinamis dapat dilihat pada gambar :
Gambar 4.3 Representasi Queue Dinamis
POKOK BAHASAN 5
REKURSIF
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai rekursif.
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:
a.
Mengetahui
dan memahami defenisi rekursif.
b. Memahami
sifat-sifat rekursif.
c. Mengaplikasikan rekursif.
PENYAJIAN
(TUTORIAL)
Fungsi rekursif adalah suatu fungsi yang memanggil
dirinya sendiri, artinya fungsi tersebut dipanggil di dalam tubuh fungsi itu
sendiri. Contoh menghitung
nilai faktorial. Rekursif sangat memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang
kompleks. Sifat-sifat rekursif:
·
Dapat
digunakan ketika inti dari masalah terjadi
berulang kali.
·
Sedikit
lebih efisien dari iterasi tapi lebih elegan.
· Method-methodnya
dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.
Data yang berada dalam method
tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai method
pemanggilnya diselesaikan.
POKOK BAHASAN 6
SORTING (PENGURUTAN)
PENDAHULUAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:
a.
Menunjukkan
beberapa algoritma dalam pengurutan.
b. Menunjukkan
bahwa pengurutan merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan
sejumlah algoritma yang berbeda satu sama lain.
c. Dapat memilih algoritma yang paling sesuai untuk menyelesaikan suatu permasalahan pemrograman.
PENYAJIAN
(TUTORIAL)
Pengurutan data (sorting) didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali
himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Ada dua macam urutan yang biasa
digunakan dalam proses pengurutan yaitu:
·
Urutan
naik (ascending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling kecil
sampai paling besar.
·
Urutan
turun (descending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling besar
sampai paling kecil.
Contoh
: data bilangan 5, 2, 6, dan 4 dapat diurutkan naik menjadi 2, 4, 5, 6 atau
diurutkan turun menjadi 6, 5, 4, 2. Pada data yang bertipe char, nilai data
dikatakan lebih kecil atau lebih besar dari yang lain didasarkan pada urutan
relatif (collating sequence) seperti dinyatakan dalam tabel
ASCII. Keuntungan dari data yang sudah dalam keadaan terurut yaitu :
· Data mudah dicari, mudah untuk dibetulkan, dihapus,
disisipi atau digabungkan. Dalam keadaan terurutkan, kita mudah melakukan
pengecekan apakah ada data yang hilang. Misalnya kamus bahasa,
buku telepon.
· Mempercepat
proses pencarian data yang harus dilakukan berulang kali.
Beberapa
faktor yang berpengaruh pada efektifitas suatu algoritma pengurutan antara
lain:
· Banyak
data yang diurutkan.
·
Kapasitas
pengingat apakah mampu menyimpan semua data yang kita miliki.
·
Tempat
penyimpanan data, misalnya piringan ,pita atau kartu, dll.
Beberapa
algoritma metode pengurutan dan prosedurnya sebagai berikut :
1. Bubble
sort
Bubble sort adalah suatu metode pengurutan yang membandingkan elemen yang sekarang
dengan elemen berikutnya. Apabila elemen sekarang > elemen berikutnya, maka
posisinya ditukar. Kalau tidak, tidak perlu ditukar. Diberi nama “Bubble”
karena proses pengurutan secara berangsur-angsur bergerak/berpindah ke
posisinya yang tepat, seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda.
Proses Bubble Sort :
Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil atau besar maka tukar sesuai dengan ketentuan (descending atau ascending). Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal.
Gambar 6.2 Langkah 2 Bubble Sort
Gambar
6.3 Langkah 3 Bubble Sort
Algoritma Bubble Sort:
1. i
= 0
2.
Selama
(i < N-1) kerjakan baris 3 sampai 7
3. j
= N - 1
4.
Selama
(j >= i) kerjakan baris 5 sampai 7
5.
Jika
(Data[j-1] > Data[j]) maka tukar Data[j-1]dengan Data[j]
6. j
= j - 1
7. i
= i+ 1
Prosedur
yang menggunakan metode gelembung:
void BubbleSort()
{
int i, j;
for(i=1; i<Max-1; i++)
for(j=Max-1; j>=i; j--)
if(Data[j-1] > Data[j])
Tukar(&Data[j-1], &Data[j]);
}
2. Selection
Sort
Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari dta yang terkecil kemudian menukarnya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau sering dinamakan pivot. Selama proses, pembandingan dan pengubahan hanya dilakukan pada indeks pembanding saja,pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses.proses pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama. Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibanding data yang lain.
- Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai data kedua sampai terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan demikian seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.
Gambar 6.4 Langkah Selection Sort
Algoritma
seleksi dapat dituliskan sebagai berikut:
1. i
= 0
2.
Selama(i
< N-1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
3. k
= i
4. j
= i + 1
5.
Selama
(j < N) kerjakan baris 6 dan 7
6.
Jika
(Data[k] > Data[j]) maka k = j
7. j
= j + 1
8.
Tukar
Data[i] dengan Data[k]
9. i=i+1
Dibawah
ini merupakan prosedur yang menggunakan metode seleksi:
void SelectionSort()
{
int i, j, k;
for(i=0;
i< Max-1; i++)
{
k = i;
for(j=i+1; j<Max; j++)
if(Data[k] > Data[j])
f=j;
Tukar(&Data[i],
&Data[k]);
}
}
3. Merger Sort
Algoritma Merge Sort ialah algoritma pengurutan yang berdasarkan pada
strategi divide and conquer. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama,
pembagian list yang diberikan untuk di-sort ke dalam beberapa sublist
yang lebih kecil,dan sort (mengurutkan)
dan merge (menggabungkan) sublist-sublist yang lebih kecil ke
dalam list hasil yang sudah diurutkan. Pembagian bisa dikatakan cukup mudah
karena sublist-sublist tersebut dibagi ke dalam dua sublist yang ukurannya
adalah setengah dari ukuran semula. Hal ini terus diulang sampai sublist itu
cukup kecil untuk di-sort secara efisien (umumnya telah terdiri dari
satu atau dua elemen). Dalam langkah merge dua sublist disatukan kembali
dan diurutkan pada saat yang sama. Algoritma untuk merge
sort ialah sebagai berikut:
A. Untuk
kasus n=1, maka table a sudah terurut sendiirinya (langkah solve)
B. Untuk
kasus n>1, maka:
a. DEVIDE:
bagi table a menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian kanan, masing-masing
bagian berukuran n/2 elemen.
b.
CONQUER:
secara rekursif,terapkan algoritma D-dan-C pada masing-masing bagian.
c. MERGE:
gabung hasil pengurutan kedua bagian sehingga diperoleh table a yang terurut.
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar